Ada
lima model HMO yang dikenal secara umum yaitu model staff, group, jaringan, asosiasi
praktek individual dan kontrak langsung. Perbedaan utama antara berbagai model
ini terletak pada hubungan kerja antara MHO dengan dokter atau fasiltas
kesehatan. Akhir-akhir ini, MHO memiliki hubungan yang berbeda dengan para
dokter atau fsilitas kesehatan sehingga HMO sulit dikategkan memiliki model
yang sama. Berikut ini penjelasan masing-masing model MHO.
a. Model
Staff
Pada model ini dokter
yang memberikan layanan kesehatan adalah pegawai dari MHO. Dokter mendapat gaji
tetap dan juga bonus dalam jumlah tertentu menyesuaikan dengan kinerja dan
produktivitasnya. Melalui model ini, HMO mempekerjakan dokter dengan berbagai
keahlian untuk menyediakan layanan kesehatan bagi pesertanya. HMO juga dapat
menyediakan layanan kesehatan dengan sistem kontrak untuk dokter dengan
kompetensi subspesialis guna melayani pasien-pasien dengan penyakit yang jarang
ditemukan. Model ini juga dikenal
sebagai HMO panel terutup sebab hampir keseluruhan dokter yang melayani peserta
digaji oleh HMO.
Dokter pada HMO model
staf biasanya berpraktek pada satu atau beberapa fasilitas kesehatan. Fasilitas
kesehatan ini kebanyakan berbentuk fasilitas rawat jalan yang dilengkapi
peralatan bantu diagnostik seperti laboratorium dan radiologi untuk menunjjang
kebutuhan layanan kesehatan para peserta. Untuk melayani pasien rawat inap atau
layanan kesehatan lain yang tidak dapat disdiakan oleh dokter-dokter HMO, maka
beberapa rumah sakit dan fasilitas kesehatan dikontrak untuk menyediakannya.
Model ini memiliki
keuntungan lebih dibandingkan model lainnya, yaitu adanya kontrol yang lebih
besar terhadap pola pelayanan kesehatan oleh dokter. Kelebihan lainnnya, model
ini mengadopsi one stop service untuk pasien mengingat adanya laboratorium dan
radiologi bila diperlukan. Selain keuntungan, model ini memiliki beberapa kerugian
antara lain, model ini dari segi biaya akan lebih mahal karena kecilnya jumlah
kepesertaan tetapi harus menanggung gaji tetap unuk dokter dan staf lainnya.
Kerugian kedua, model ini akan mengurangi kemungkinan pasien yang telah
memiliki dokter kepercayaan untuk bergabung manakala dokter tersebut tidak
menjadi staf HMO. Kerugian terakhir, setiap ekspansi layanan akan memerlukan
biaya besar sebab harus disertai pembangunan fasilitas layanan kesehatan baru.
b. Model
Group
Melalui model ini HMO
akan membuat kontrak dengan dokter praktek bersama dari berbagai bidang
spesialistik untuk memenuhi seluruh kebutuhan layanan kesehatan peserta. Pada
model ini, para dokter digaji oleh kelompok praktek bersama tidak oleh HMO.
Konsekuensinya, praktek bersama dokter tersebut tidak hany amelayani peserta
HMO tetapi juga pasien lain meskipun peserta HMO lebih diutamakan. Melalui
model ini, dokter yang praktek bersama tersebut akan berbagi fasilitas,
peralatan medis, rekam medis dan personil pendukung. Praktek bersama ini dapat
mengikat kontrak dengan HMO dengan
system capitasi maupun berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk setiap layanan
kesehatan.
Ada dua kategori model
ini yaitu
·
Captive Group
·
Independent Group
c. Model
Jaringan
Pada model jaringan, HMO
mengontrak lebih dari satu praktek bersama dokter guna menyediakan layanan
kesehatan pada peserta. Melalui model ini, bidang keahlian dokter yang
memberikan layanan kesehatan akan semakin banyak. Cara lain adalah dengan
bekerjasama dengan kelompok-kelompok kecil praktek bersama dokter layanan
primer. HMO akan mengikat kontrak penyediaan layanan kesehatan pada beberapa
group yang terdiri dari 7 – 15 orang dokter dengan kompetensi yang berbeda
seperti dokter umum, dokter kelaurga, penyakit dalam dan sebagainya sesuai
kebutuhan.
Dokter akan dibayar
berdasarkan kapitasi untuk melayani seluruh kebutuhan kesehatan peserta yang
terdaftar pada groupnya dan dapat merujuk pada pada kelompok lain jika
diperlukan. Kelompok dokter bertanggungjawab membayar biaya pelayanan kesehatan
pasien yang dirujuknya pada dokter lain. Model ini dapat berbentuk panel
tertutup maupun panel terbuka. Jika panel tertutup, HMO akan mengadakan
kerjasama dengan dokter praktek yang telah ada secara terbatas, sedang model
terbuka memungkinkan dokter praktek lainnya untuk bergabung sepanjang memenuhi
syarat-syarat HMO.
d. Model
Asosiasi Praktek Independen (IPA)
Melalui model ini, HMO
mengontrak dokter melalui asosiasinya atau perhimpunannya untuk menyediakan
pelayanan kesehatan kepada peserta. Para dokter dalam model ini adalah anggota
asosiasi atau perhimpunan yang tetap merupakan subjek hukum tersendiri dan
mempertahan praktek pribadinya. Melalui model ini, dokter tetap dapat melayani
pasien yang bukan peserta HMO dan tetap memiliki staf dan peralatan prakteknya
secara mandiri. Model ini merupakan panel terbuka sebab setiap anggota asosiasi
dapat berpartisipasi sepanjang memenuhi syarat HMO. Asosiasi akan berusaha
memperluas keanggotaan dengan berbagai kompetensi agar dapat memberikan layanan
kesehatan yang lebih banyak.
Hubungan HMO dengan IPA
mengikuti dua model. Pertama, HMO mengikat kontrak dengan IPA yg memiliki
dokter keluarga. Biasanya IPA akan mengikat kontrak non eksklusif dengan
beberapa HMO. Kedua, HMO bekerjasma dengan dokter keluarga untuk membentuk IPA
dan merekrut dokter untuk bergabung. Kontrak pada model kedua biasanya bersifat
eksklusif sebab HMO ikut mengambil peran dalam pembentukannya.
e. Model
Kontrak Langsung
Melalui model ini, HMO
mengontrak secara langsung dokter untuk menyediakan jasa layanan kesehatan pada
anggotanya. Dengan beberapa pengecualian, model ini memiliki kemiripan dengan
kontrak langsung partisipan dokter pada model IPA. Melalui kontrak langsung,
HMO berusaha untuk memperluas rekrutmen dokter dimasyarakat sebagai partisipan
dokter. Seperti model IPA, kompensasi untuk dokter dapat melalui mekanisme fee
for service atau kapitasi.
No comments:
Post a Comment