Sunday, August 18, 2013

Bangkit Dari Keterpurukan oleh Ida She

                 Pagi itu saya berniat mendaftarkan dua anak saya ke sebuah dojo ( tempat latihan beladiri) di  Kalimantan Tengah. Terlihat puluhan anak-anak sedang berlatih dengan penuh semangat di bawah cahaya mentari pagi. Tak disangka saya bertemu dengan Ibu bernama Bu Yun seorang kenalan lama yang sudah memegang sabuk coklat kyu3. Dia menghampiri saya dengan peluh bercucuran namun semangat dan gairahnya sangat mengagumkan.
            Saya mengenalnya karena sering menjumpainya di pelataran parkir sebuah swalayan, dia seraya menggendong bayinya yang berumur 7 bulan membantu suaminya mengatur lahan parkir yang sempit itu. Disusul pertemuan berikutnya secara tak sengaja , saya mendapati nya di UGD rumah sakit dalam kondisi memilukan setelah Bu Yun , suami dan 2 anaknya mengalami kecelakaan.  Seorang sahabat menghubungi saya untuk menjenguk anaknya yang patah tulang setelah menabrak satu keluarga. Dan ternyata korbannya adalah keluarga penjaga parkir swalayan ini. Saat menemui anak sulungnnya yang berumur 7 tahun di selasar UGD merintih kesakitan sambil menanyakan keberadaan bapak Ibu dan adiknya saya tak mampu menahan air mata. Bagaimanapun saya sebenarnya tahu bahwa bayi mungil yang terlempar dari atas sepeda motor itu telah tak bernyawa, namun saya masih coba menahan diri sampai keadaan memungkinkan. Berkali-kali Bu Yun menanyakan kondisi kedua anaknya dan saya katakan berdoalah dan bersabar serahkan pada Allah dan petugas rumah sakit, mereka pasti mengusahakan hal yang terbaik. Bu Yun sangat bersedih mengingat bayi itu senantiasa menemaninya mengais sedikit risky dari lahan parkir dan belum sempat dia membahagiakannya bayinya mengalami kejadian yang sangat menyedihkan. Dari wajahnya saya yakin bahwa nalurinya mengatakan bayinya yang terlepas dan terlontar dari gendongannya tak bisa diselamatkan.
Setelah hari itu saya tidak pernah bertemu lagi dengan keluarga malang ini. Dan bertemu lagi dua tahun kemudian di dojo itu. Semangatnya untuk bangkit membawanya untuk mengikuti olahraga beladiri ini dan keinginan yang besar untuk keluar dari kemelut kemiskinan mendorongnya untuk bisa menjadi tenaga sales asuransi yang hebat. Menurut Bu Yun dia tak mau terus berduka dan didera kemiskinan jangan sampai anak-anaknya menjadi tukang parkir seperti bapaknya. Hari itu saya mendapat pelajaran berharga dari seorang istri tukang parkir, tentang bagaimana bangkit dan keluar dari duka dan kemiskinan.

No comments:

Post a Comment